[Review] Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar

      Mengangkat kisah inspiratif seorang tokoh terkenal di industri perfilman itu lagi ngetrend-ngetrendnya Indonesia, Entah itu sebuah kisah perjalanan hidup seorang yang terkenal dan terpandang atau seseoang yang sukses mulai dari nol. Nah, ngga sedikit PH yang tergiur untuk membuat film biopik kaya gini buat menarik masyarakat ke bioskop dan menontonnya. Salah-satunya MD Pictures yang kemaren baru aja merilis Film biopik yang ‘katanya’ di adaptasi dari tokoh inspiratif dan memotivasi, Merry Riana. Mungkin terdengar asing di telinga orang awam tapi bagi pembaca buku motivasi berjudul Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar atau bagi pernah menjadi peserta seminar yang menghadirkan Merry Riana sebagai sosok inspiratif akan cepat mengenali nama ini. Di direct oleh Hestu Saputra, Kisah Merry Riana pun di sulap menjadi film yang di gadang-gadang akan memotivasi setiap penontonnya menjelang akhir tahun 2014.

•  SINOPSIS

    Dikarenakan sebuah kerusuhan yang terjadi di saat reformasi tahun 1998, Merry Riana (Chelsea Islan) dan keluarganya harus meninggalkan Indonesia. Namun entah sial atau apa keluarga Merry Riana di rampok oleh para perusuh dan menjarah harta mereka dalam perjalanan menuju bandara (Yang waktu itu ada laptop modern di tahun 98? Okay,). 

     Setelah itu ayah Merry Riana terpaksa berjualan baju di terminal bus untuk membeli tiket pesawat, tapi apa mau dikata uangnya hanya cukup untuk satu orang. Alhasil Merry Riana lah yang diminta oleh ayahnya untuk mengungsi ke singapura dan disuruh menemui saudara ayahnya, sendirian. Dan ketika sampai disana saudaranya pun malah menghilang karena ‘mungkin’ mengalami masalah keuangan. Merry Riana pun sebatang kara di kota asing Singapura, namun keberuntungan memihaknya saat ini. Secara kebetulan Merry Riana menemukan teman lama semasa SMA nya bernama Irene (Kimberly Ryder) di jejaring sosial Facebook (What Facebook? Di tahun 98? Okay) yang sedang melanjutkan study di Singapura. Alhasil mereka ketemuan dan Merry Riana menginap di asrama Irene.

     Tetapi, tak berlangsung lama karena peraturan di Universitasnya yang tidak meperbolehkan membawa orang lain ke dalam asrama. Irene pun dibawa ke ruang administrasi yang berujung pada Merry Riana menjadi mahasiswa di sana dengan sistem student loan. Dengan Alva (Dion Wiyoko) menjadi penjamin kehidupan Merry Riana di Singapura karena meminjam uang Universitas dengan namanya. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa bisa Merry Riana bisa survive di Singapura? Jawabannya rahasiahhh.

• REVIEW

     Udah cukup banyak film-film Indonesia yang menjadikan kisah hidup seseorang sebagai nilai plus dalam pembuatan film. Misalkan Habibie & Ainun, 3 Nafas Likas, Soekarno, Sepatu Dahlan sampe yang paling absurd itu Jokowi Adalah Kita yang menurut gue Ben Joshua itu gak cocok meranin sosok jokowi, karena faktornya kegantengan. Sementara itu film Merry Riana gak kalah absurdnya dengan menampilkan IPHONE 5 di tahun 1998. Kalaupun iya pengen membuat film Merry Riana dengan versi modern, harusnya sang sutradara memberikan penjelasan di awalnya. Dan bukan cuma itu, embel-embel “Base on the true story” di tagline film nyata nya hanya mencuil sedikit dari bagian kisah sukses Merry Riana itu sendiri. Malah subplot yang menceritakan hubungan antara Merry Riana-Alva-Irene yang porsinya melebihi succes story yang menjadi tujuan awal film ini dibuat, iya untuk memotivasi. Tapi demi kepentingan dan keuntungan bersama, plot kisah cinta segitiga masih bisa ditolerir. at least bagi gue sendiri. 

     Namun, untung nya film Merry Riana ini masih terselamatkan oleh chemistry antara Dion Wiyoko dan Chelsea Islan yang cukup kuat menurut gue, mereka berhasil meyakinkan penonton bahwa mereka adalah pasangan kekasih yang saling melengkapi. Meski adegan slow motion yang super duper berlebihan disana-sini dan musik yang overused terkesan annoying di telinga. Dan sekali lagi untung saja pemirsa film ini masih terselematkan oleh mereka berdua, terutama ke-unyuan-an Chelsea Islan yang udah diakui masyarakat khalayak luas di film REFRAIN. Dan memang Chelsea Islan lah yang pure menjadi alasan gue nonton film ini.

     Well, Merry Riana: Harapan Mimpi Sejuta Dollar memang akan gagal menjadi film yang memotivasi. Bahkan, gue gak termotivasi sedikitpun setelah nonton film ini dan terkesan malah kaya nonton FTV. Kesalahan besar memang dengan menerapkan formula yang dipakai Habibie & Ainun yang memang sudah mempunyai sumber kisah cintanya sendiri, dimana itu diterapkan di film Merry Riana yang malah jadi terlihat salah. Dan membuat Hestu Saputra sebagai pemegang komando penuh seperti tidak bekerja keras dan terlihat hanya bereksperimen. Dengan ke engga otentik-an di beberapa hal dari dan production value yang gak niat niat banget, film Merry Riana masih bisa kamu nikmati dari segi drama-nya. Tetapi bila kamu mau menonton film ini dengan tujuan untuk memotivasi diri kamu sendiri, kayanya kamu salah film. [7/10 Bintang]

Ini ada beberapa quote yang di ambil dari film Merry Riana ini, yang 'semoga" memotivasi anda:

Iya deh iyaaaaaa... :3